Social Icons

Monday, July 28, 2008

Bonsai


Bonsai(Japanese: 盆栽, Chinese: 盆栽, literally "potted plant") is the art of aesthetic miniaturization of trees by growing them in containers. Cultivation includes techniques for shaping, watering, and repotting in various styles of containers.


Originating in China during the Han Dynasty, 'bonsai' is a Japanese pronunciation of the Chinese word penzai (盆栽). The word bonsai is used in the West as an umbrella term for all miniature trees in containers or pots.


The origins of bonsai are believed to have begun at least 2000 years ago during the Han Dynasty in China. It has since developed into new forms in parts of China, Japan, Korea and Vietnam.


At first, the Japanese used miniaturized trees grown in containers to decorate their homes and gardens. During the Tokugawa period, landscape gardening attained new importance. Cultivation of plants such as azalea and maples became a pastime of the wealthy. Growing dwarf plants in containers was also popular. At this time, the term for dwarf potted trees was "a tree in a pot" (鉢の木, hachi-no-ki?).



The c.1300 rhymed prose essay, Rhymeprose on a Miniature Landscape Garden, by the Japanese Zen monk Kokan Shiren, outlines the aesthetic principles for bonsai, bonseki and garden architecture itself.

The oldest known living bonsai trees are in the collection at Happo-en (a private garden and exclusive restaurant) in Tokyo, Japan, where bonsai are between 400 to 800 years old.





Sunday, July 27, 2008

The History of Baby Frog..



The history of the baby frog.......

Once upon a time there was a bunch of baby frogs....

… participating in a competition.

The target was to get to the top of a high tower.

A crowd of people had gathered to observe the race and encourage the participants.....

The start shot rang out.......

Quite honestly:

None of the onlookers believed that the baby frogs could actually accomplish getting to the top of the tower.

Words like:

"Åh, it’s too difficult!!!

They’ll never reach the top."

or:

"Not a chance... the tower is too high!"



One by one some of the baby frogs fell off…

...Except those who fastly climbed higher and higher..



The crowd kept on yelling:

"It’s too difficult. Nobody is going to make it!"

More baby frogs became tired and gave up...

...But one kept going higher and higher.....

He was not about giving up!



At the end everybody had given up, except the one determined to reach the top!



All the other participants naturally wanted to know how he had managed to do what none of the others had been able to do!

One competitor asked the winner, what was his secret?







The truth was.......



The winner was deaf!!!!









The lesson to be learned:

Don’t ever listen to people who are negative and pessimistic...

…they will deprive you of your loveliest dreams and wishes you carry in your heart

Always be aware of the power of words, as everyting you hear and read will interfere with your actions!

Therefore:

Always stay…





POSITIVE!





And most of all:

Turn a deaf ear when people tell you, that you cannot achieve your dreams!



Always believe:







You

can make it!

50 Steps Towards A Great Marriage

1. Start each day with a kiss.
2. Wear your wedding ring at all times.
3. Date once a week.
4. Accept differences.
5. Be polite.
6. Be gentle.
7. Give gifts.
8. Smile often.
9. Touch.
10. Talk about dreams.
11. Select a song that can be "our song".
12. Give back rubs.
13. Laugh together.
14. Send a card for no reason.
15. Do what the other person wants before he or she asks.
16. Listen.
17. Encourage.
18. Do it his or her way.
19. Know his or her needs.
20. Fix the other person's breakfast.
21. Compliment twice a day.
22. Call during the day.
23. Slow down.
24. Hold hands.
25. Cuddle.
26. Ask for each other's opinion.
27. Show respect.
28. Welcome the other person home.
29. Look your best.
30. Wink at each other.
31. Celebrate birthdays in a big way.
32. Apologize.
33. Forgive.
34. Set up a romantic getaway.
35. Ask, "What can I do to make you happier?".
36. Be positive.
37. Be kind.
38. Be vulnerable.
39. Respond quickly to the other person's request.
40. Talk about your love.
41. Reminisce about your favorite times together.
42. Treat each other's friends and relatives with courtesy.
43. Send flowers every anniversary.
44. Admit when wrong.
45. Be sensitive to each other's sexual desires.
46. Pray for each other daily.
47. Watch sunsets together.
48. Say "I love you" frequently.
49. End the day with a hug.
50. Seek outside help when needed.

Dipetik drp: http://www.rahsiaperkahwinan.com/2006/06/50-steps-towards-great-marriage.html


Friday, July 25, 2008

Andai Ku Tahu



Andai ku tahu kapan tiba ajalku
Ku akan memohon, Tuhan tolong panjangkan umurku

Andai ku tahu kapan tiba masaku
Ku akan memohon, Tuhan jangan kau ambil nyawaku

Aku takut akan semua dosa-dosaku
Aku takut dosa yang terus membayangiku

Andai ku tahu MalaikatMu kan menjemputku
Izinkan aku, mengucap kata taubat padaMu

Aku takut akan semua semua dosa dosaku
Aku takut dosa yang terus membayangiku

Ampuni aku dari segala dosa-dosaku
Ampuni aku, menangis ku bertobat padaMu

Aku manusia yang takut neraka
Namun aku juga tak pantas di syurga

Andai ku tahu kapan tiba ajalku
Izinkan aku, mengucap kata taubat padaMu

Aku takut akan semua semua dosa dosaku
Aku takut dosa yang terus membayangiku

Ampuni aku dari segala dosa-dosaku
Ampuni aku, menangis ku bertobat padaMu

Thursday, July 24, 2008

Kisah-kisah Teladan 2

Antara Sabar & Mengeluh
Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?"
Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"
Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"
Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
" Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil keksaihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,:
" Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.


Hikmah Meninggalkan Cakap Bohong
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :
"Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?"
"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya :
"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."

Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.



Mangkuk Yang Cantik, Madu & Sehelai Rambut
Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Wednesday, July 23, 2008

Jangan Lupa Jadi Isteri Setelah Bergelar Ibu

JANGAN LUPA JADI ISTERI SETELAH BERGELAR IBU

Datuk Dr Haji Mohd Fadzilah Kamsah

Menurut beliau kebanyakkan lelaki yang berumahtangga mahukan seorang isteri. Suami tidak peduli samada isterinya melahirkan seorang anak atau 10 orang anak, yang penting baginya dia masih memerlukan isteri. Tetapi,sambungnya, ramai isteri selepas mempunyai tiga atau empat orang anak menjadi ibu dan kurang menjadi isteri.

Peringkat awal ...
mungkin suami boleh bertahan, menyenduk nasi sendiri, ambil nasi sendiri, ambil air sendiri sebab isteri sibuk melayan anak-anak tetapi lama-kelamaan suami menjadi bosan. Penat di pejabat dan di rumah pula tidak mendapat layanan isteri. Beliau menekankan, ramai suami tidak tahan apabila isterinya menjadi ibu sehingga suami merasa terpinggir. Di luar banyak terdapat gejala-gejala yang mengambil alih tugas isterinya di rumah untuk melayan makan-minumnya.

Ada wanita lain dengan ramah akan bertanya, "Encik nak minum, saya siapkan kopi, encik nak makan nanti saya hidangkan nasi....". Ini akan membuatkan suami merasa wanita itu melayannya dengan baik sedangkan di rumah dia hanya mendengar kata-kata, "You buat sendirilah, I sibuk nak layan budak-budak ni. I penatlah..." Tu baru bab lahiriah yang dipinta.. kalau alasan tu juga dibagi waktu berkehendakan hubungan badan.. hmmmm tak tau la cek nak kata.. takut nanti ada isteri2 yang makan ati akhirnyer bila suami menyatakan keinginan utk beristeri satu lagi...:).. Senantiasalah beringat bahawa seorang suami yang menyimpan perasaan marah atau tak puashati terhadap tolakan kita... sepanjang malam kita akan dilaknati oleh malaikat... sehinggalah suami kita memaafkannya.. Kerna itu.. seboleh2nya..jangan biarkan si suami tertidur sendirian kerna menantikan kehadiran kita menemaninya .. kalau boleh, hentikan dulu kerja2 yang dilakukan.. temani suami buat seketika utk memenuhi keperluan dirinya.. tak semua semua inginkan seks semata2.. ada yang hanya mau lena dipelukan anda atau sebaliknyer...

Suami yang longgar pengetahuan agamanya dan tidak tahu tanggungjawab akan mudah berlaku curang walaupun sepatutnya dia membantu dan faham keadaan isteri. Pesan beliau, "Isteri jangan lupa menjadi isteri". Sambut suami balik dari pejabat, ambil begnya, layan sekejap, tuangkan air dan berikan sentuhan saying walaupun hanya dua atau tiga minit walau sibuk bagaimana sekalipun. Jangan disebabkan dua atau tiga minit ini, akhirnya suami lebih senang dilayan oleh wanita lain. Jangan sesekali ambil remeh perkara begini..biasernyer bagi lelaki yang sudah berumahtangga, satu cara utk dier lepaskan bebanan kepala setelah seharian bekerja.. adalah dengan menerima layanan baik dari isteri..sekalipun hanya dengan senyuman isteri dimuka pintu... tatkala itu..dihatinya pasti raser sungguh gembira kerana ada yang menanti dan meringankan bebanan emosi nya..

Ramai wanita, menurut beliau, selepas mendapat dua atau tiga orang anak akan mulai terlalu yakin diri dan bongkak. Mereka merasakan sudah lama berkawin dan tidak perlu menjaga tubuh badan atau bahasa tuturan. Mereka lupa kebanyakkan lelaki mudah tertarik pada yang cantik dan lemah-lembut. Mereka juga selalunya atau kebanyakkannyer berasa suami harus faham keadaan mereka yang senantiasa diperlukan oleh anak2..ini silap.. sekalipun berapa anak yang diperolehi...suami tetap merupakan "Anak Sulung"... walau sayang banyak mana pada anak pun.. suami harus senantiasa didahulukan.... ;)

Lelaki berumur atau tua tetapi kalau melihat wanita muda mereka boleh terlupa yang diri sudah bergelar suami. Walaupun sudah tua tetapi jiwa muda keluar kembali kecuali di tabir oleh keimanan yang tebal. Yang ada "pendinding" akan sengaja membahasakan diri tua dengan perempuan dibahasakan dirinya 'Pak cik' adalah dengan sengaja di lakukan demikian untuk memadam segala keinginan.

Seperti yang sering beliau nyatakan, orang lelaki mudah perasan bilamana keadaan dirinya tak tenteram...dan dikala ini apabila ada wanita muda menunjukkan minat, berbuat baik, lelaki yang berumur akan mudah perasan.
Malah tambahnya lagi, ada wanita lain yang menghargai dirinya lebih dari isteri yang dirumah yang sentiasa mengomel dan memperkecilkan diri suami.

Kisah-kisah Teladan

Al-Quran Sebagai Pembela
Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."



Kisah Lima Perkara Aneh
Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa saja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahwa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.



Anjing-anjing Neraka

Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :

· Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin.
· Bacalah Al-Qur'an
· tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.
· Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.
· Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka.
· Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.
· Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.

· Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain.
· Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.
· Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.

Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain."
Sabda Rasulullah S.A.W., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya."
Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?"

Sabda Rasulullah S.A.W., "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T."



Berkat Membaca Bismillah
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan.
Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya.
Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."

Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan."
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.